Sebagai upaya menjaga stabilitas harga pangan dari inflasi khususnya beras, Perum Bulog Aceh telah menyalurkan 17.509 ton beras sepanjang tahun 2022 ke seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Beras tersebut disalurkan melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau dikenal dengan Operasi Pasar di seluruh Kab/Kota di Provinsi Aceh.
“Penyaluran itu dilakukan demi menjaga harga beras di pasaran, agar tidak terjadi lonjakan,” kata Pemimpin Perum Bulog Wilayah Aceh Irsan Nasution di Banda Aceh, Sabtu (24/9/2022).
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk memastikan program KPSH yang sudah berjalan lancar agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.
Kata Irsan, Bulog juga meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan beras dengan harga terjangkau.
“Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau, walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga,” ujarnya.
Selain itu kata Irsan, Bulog akan melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini.
Saat ini sendiri, untuk beras sedikit mengalami kenaikan akibat dampak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan musim gadu.
“Kegiatan Operasi Pasar yang dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen,” sebutnya.
Ia juga mengatakan, kegiatan tersebut juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.
Pihaknya kata Irsan, akan berupaya semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun.
“Kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang,” ucapnya.
Ia juga memastikan, bahwa seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online.
“Juga outlet-outlet binaan Perum BULOG seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Aceh,” pungkasnya. (*)
Sumber : SerambiNews.com