minyak goreng kita bulog

BULOG Sulselbar Siapkan Operasi Pasar Minyak Goreng

BULOG Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atau Sulselbar siap melakukan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng yang masih terjadi hingga kini. Operasi pasar akan dilakukan di wilayah-wilayah yang harganya tidak stabil.

Saat ini, pasokan 100.000 liter minyak goreng sedang dalam perjalanan menuju Makassar. Jumlah ini adalah stok untuk setahun.

Selain operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga, stok ini dipersiapkan juga untuk keperluan Ramadhan, hari raya, dan juga kebutuhan lain dalam bisnis BULOG.

”Barangnya masih kami tunggu. Begitu tiba dan harga masih tidak stabil, kami siap melakukan operasi pasar. Sebenarnya pemerintah sudah mengimbau penurunan harga, tapi jika kondisinya belum stabil, kami akan mengintervensi,” kata Kepala Divisi Regional BULOG Sulselbar Bakhtiar AS, di Makassar, Selasa (25/1/2022).

Seperti yang terjadi di banyak daerah di Tanah Air, beberapa waktu terakhir minyak goreng di Makassar dan wilayah lain di Sulsel juga naik tinggi.

Sebagai gambaran, minyak goreng kemasan 2 liter dijual hingga lebih dari Rp 40.000. Bahkan, di warung eceran, harganya berkisar Rp 22.000-Rp 25.000 per liter. Padahal, saat normal, harga berkisar Rp 12.000-Rp 14.000 per liter.

Saat ini, walau harga sudah turun, di banyak toko stok kosong. Pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng, yakni Rp 14.000 per liter, yang berlaku mulai 19 Januari lalu.

”Saya beli di toko Rp 25.000 per liter. Itu setelah saya keliling mencari dan kebanyakan stok di toko-toko kosong. Di pasar juga sama, harganya masih tinggi. Semoga ada intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng,” kata Ririn (37), ibu rumah tangga di Makassar.

Tak hanya minyak goreng, operasi pasar juga sudah dilakukan BULOG untuk komoditas beras sejak awal Januari. Sejumlah daerah, seperti Parepare serta beberapa wilayah di Makassar dan sekitarnya menjadi lokasi operasi pasar itu.

”Sampai saat ini sudah lebih dari 8.000 ton beras yang kami keluarkan dari gudang BULOG untuk operasi pasar. Saat ini mulai stabil. Nanti saat Ramadhan kami juga menyiapkan operasi pasar,” katanya.

Tahun ini, BULOG menargetkan pengadaan beras hingga 264.000 ton. Target pengadaan ini turun ketimbang tahun lalu yang mencapai lebih dari 300.000 ton. Namun, terdapat sisa pengadaan tahun lalu sebanyak 180.000 ton.

”Jika ditambah pengadaan tahun ini, jumlahnya masih lebih banyak. Stok yang ada sekarang pun masih cukup untuk 24 bulan ke depan. Mulai akhir Februari hingga Maret nanti panen sudah mulai. Kami optimistis target pengadaan akan tercapai,” kata Bakhtiar.

Untuk stok beras yang ada ini, selain keperluan operasi pasar, Bakhtiar mengatakan sebagian juga akan dikirim untuk wilayah yang defisit produksi di sekitar Makassar. Selain itu, dipasok pula ke Maluku, Papua, Sulawesi Utara, dan sebagian Aceh.

Sumber : Kompas ID