Direktur Utama Perum Bulog (Persero) Budi Waseso mengatakan bahwa pembayaran utang dari pemerintah sangat dibutuhkan agar perusahaan tetap dapat menjalankan sejumlah strategi bisnis. Apalagi, dalam masa pandemi covid-19 sektor ketahanan pangan jadi sorotan.
“Mengingat pencairan utang pemerintah kepada Bulog sangat penting dan berdampak pada arus kas perusahaan, kami sangat berharap agar pelunasan utang pemerintah kepada perum Bulog dapat segera dilakukan,” kata Budi dalam RDP bersama Komisi VI, Senin, 29 Juni 2020.
Pria yang akrab disapa Buwas ini memaparkan bahwa utang Pemerintah yang belum dibayarkan kepada sebesar Rp2,61 triliun. Jumlahnya tersebut merupakan penugasan pelaksanaan Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP) gula dan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
“Masih terdapat saldo utang pemerintah kepada Perum Bulog 2020 yang belum dibayarkan sampai Juni 2020 sebesar Rp2,61 triliun yang terdiri penyaluran CBP sebesar Rp1,26 triliun dan CSHP gula 2019 sebesar Rp1,35 triliun,” paparnya.
Buwas menyampaikan bahwa pemerintah memang telah berupaya membayar sebagian utang yang sudah menumpuk sejak 2018. Namun, jumlahnya hingga Juni 2020 baru mencapai sekitar Rp566 miliar.
“Pencairan utang pemerintah, realisasi pembayaran utang pemerintah kurun waktu Januari sampai Juni 2020 sebesar Rp566 miliar. Mencakup pembayaran atas pelaksanaan CSHP gula 2018 dan sebagian penyaluran CBP 2019,” kata Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini.
Sumber : https://m.medcom.id/ekonomi/bisnis/ObzMgr1N-bulog-tagih-utang-rp2-61-triliun-ke-pemerintah