Komite II DPD RI meminta Badan Urusan Logisitik (Bulog), membantu petani Indonesia dalam rangka menjaga ketahanan pangan secara nasional. Permintaan tersebut langsung disampaikan kepada Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.
Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai menegaskan, petani di setiap daerah Indonesia memiliki kemampuan menghasilkan berbagai jenis bahan pangan dan layak dikonsumsi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun dieskpor ke luar negeri. Bulog harus membantu petani lokal dengan cara menyerap hasil pertanian sehingga dapat membantu ketahanan pangan secara nasional.
“Saya harap peran Bulog ke depan harus mampu mengakodomasi petani dan komoditas lokal daerah untuk diserap. Kita ketahui kebutuhan pangan tidak hanya masalah beras, di setiap daerah punya komoditas pangan lokal yang berbeda-beda, jika bisa produksi pertanian diarahkan menjadi modern maka produksi pangan meningkat dan Bulog akan semakin ringan tugasnya,” kata Yorrys dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komite II DPD RI dengan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Gedung DPD RI Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Kamis,(2/07/2020)
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin menerangkan, pihahnya lebih mengetahui kondisi daerah, terutama masalah petani dalam menyalurkan hasil pertaniannya. Karena itu, DPD terus menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah yang mengambil kebijakan.
“DPD RI lebih dekat kepada daerah, saat ini peran yang ingin ditonjolkan adalah peran pengawasan dengan lebih banyak turun dan berinteraksi untuk menyerap aspirasi dan mendengarkan laporan dari masyarakat, sehingga apa yang menjadi aspirasi dan keluhan dari masyarakat bisa langsung kepada anggota DPD RI, dan aspirasi tersebut dapat disampaikan ke mitra kerja Komite II DPD RI seperti Bulog melalui rapat seperti ini,” jelasnya.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin. Ia mengungkapkan pentingnya inovasi dan modernisasi teknologi pertanian agar dilirik oleh kaum milenial.
“Petani kita di daerah sudah pada tua, anak-anak muda tidak melirik karena profesi ini dianggap status sosial rendah dan tidak menghasilkan, saya kira jika inovasi produk pertanian menggunakan teknologi semakin masif diterapkan maka ekonomi daerah dan pendapatan petani akan meningkat,” ungkapnya.
Senator NTT Angelius Wake Kako menambahkan, Bulog harus memperhatikan kearifan komoditi pangan lokal dan tidak hanya mengandalkan beras sebagai bahan makanan pokok.
“Seperti kita ketahui masing-masing daerah mempunyai komoditas pakan lokal seperti sagu, singkong, jagung dan lainnya sebagai bahan makanan utama, saya harap Bulog memperhatikan itu, bukan berarti kalo tidak makan beras tingkat kehidupannya tidak sejahtera, saya harap petani lokal yang memproduksi budidaya pertanian lokal juga diserap oleh Bulog,” ucap Angelius.
Tanggapan Direktur Utama Perum Bulog Atas Permintaan DPD
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menanggapi permintaan Komite II DPD RI menerangkan, dalam membantu mewujudkan kedaulatan pangan, Bulog berperan untuk menegakkan Tiga Pilar Ketahanan Pangan.
“Pilar Ketersediaan kita melaksanakan kebijakan pembelian pangan, kemudian dalam Pilar Keterjangkauan Bulog berupaya melakukan pemerataan stok pangan nasional, dan dalam Pilar Stabilitas Bulog berusaha menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen,” kata mantan Kabareskrim Polri tersebut.
Selama masa pandemi Covid-19, jelas, Budi Waseso, Bulog tidak libur dan terus bekerja menyalurkan kebutuhan pangan pokok ke seluruh pelosok Indonesia untuk menjaga ketahanan pangan.
“Dalam membantu mengantisipasi pandemi Covid-19 Bulog tetap bekerja tanpa henti menyalurkan bahan pokok, juga bantuan sosial dari pemerintah ke seluruh pelosok daerah baik melalui mekanisme online maupu offline, selain itu kami menyambut baik dukungan DPD RI dalam turut mengawasi kinerja Bulog,” tutupnya.
Sumber : https://indonews.id/artikel/30814/DPD-Minta-Bulog-Bantu-Petani-untuk-Menjaga-Ketahanan-Pangan-Nasional/