Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah membentuk holding pangan. Holding ini nantinya akan memberikan diferensiasi kinerja yang lebih spesifik terhadap PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/RNI dan Perum Bulog dan akan fokus pada bisnis masing-masing perusahaan.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan RNI akan bertindak sebagai perusahaan induk dari BUMN pangan ini. Beberapa anak usahanya mulai dari perikanan, unggas dan daging hingga logistik.
“RNI akan sebagai holding company, Perinus Perindo merger, BGR dan PPI disatukan. Jadi jelas tupoksinya kemana. Berdikari ke daging dan ayam. Perinus infra nelayan. Tentu Sang Hyang Sri juga sama. Saham minoritas di sofin, itu bibit kan, kok Sang Hyang bibitnya lemah. Nah, ini konsolidasinya. Jadi pangan akan sendiri-sendiri. Bulog dan RNI,” kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/11/2020).
Dalam bahan paparan yang disampaikan Erick, terdapat beberapa rencana bisnis yang dilakukan perusahaan-perusahaan ini untuk menjadi lebih terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Perusahaan-perusahaan ini bakal mendivestasikan bisnis-bisnis yang saat ini berada di luar bisnis intinya. Hal ini dilakukan setelah dilakukannya merger dan akuisisi untuk menggabungkan perusahaan-perusahaan yang disebutkan, setelahnya akan dilakukan restrukturisasi bisnis.
Kemudian, perusahaan ini akan diminta untuk mendivestasikan bisnis-bisnisnya yang tak sesuai dengan bisnis inti. Lalu seluruh bisnis ini akan dikonsolidasikan untuk membentuk rencana pengembangan agrobisnis BUMN yang lebih terintegrasi dengan pengembangan bisnis yang terintegrasi pula.
Beberapa rencana yang akan dilakukan seperti pemenuhan lahan tanam, perluasan lahan air sehingga area penangkapan ikan menjadi luas. Selain itu juga bakal dilakukan perluasan area garam.
Rencana besar lainnya adalah mentransformasikan Perum Bulog menjadi Badan Pangan Nasional.
Dengan terbentuknya holding ini, diharapkan BUMN ini menjadi penyedia solusi terintegrasi untuk petani, peternak dan nelayan dengan mengimplementasikan otomatisasi produksi.
Tujuan akhirnya adalah terciptanya sistem supply chain yang diharapkan akan menjadi terhubung, mulai komoditas pertanian hingga harga konsumen di akhir tetap terjaga.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20201201144223-17-206044/gebrakan-erick-rni-holding-pangan-sederet-bumn-dimerger