Hingga minggu keempat Juli 2020, serapan beras yang dilakukan Bulog telah mencapai 850.000 ton. Realisasi pengadaan ini mencapai sekitar 60,7% dari target serapan Bulog di tahun 2020 yang sebesar 1,4 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, target 1,4 juta tersebut sudah diperhitungkan dengan matang sesuai dengan kondisi lapangan. Dia juga memastikan, Bulog bisa menjangkau seluruh wilayah untuk menyerap hasil panen.
Dalam melakukan pengadaan ini, Bulog juga langsung melakukan penyerapan langsung gabah/beras petani saat musim panen. Misalnya penyerapan gabah/beras petani yang dilakukan langsung oleh Perum Bulog di Pandeglang, Banten.
“Pada saat kondisi panen di seluruh wilayah Indonesia, Bulog menjamin semua wilayah dapat dijangkau oleh satker Bulog, contohnya seperti saat ini di Pandeglang ada sekitar 400 hektar sawah yang sedang panen, dan pekan lalu saya juga instruksi kan beberapa Direksi melakukan hal yang sama dengan langsung menjemput panen petani di Cilacap Jawa Tengah dan di Gowa Sulawesi Selatan”, kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (28/7).
Menurut Budi, upaya penyerapan beras ini tak hanya upaya Bulog untuk meningkatkan stok cadangan beras pemerintah. Lebih lanjut, penyerapan ini juga dilakukan untuk menggerakkan perekonomian di tingkat petani sehingga roda perekonomian selama pandemi Covid-19 dapat pulih.
Bulog juga melakukan penyerapan secara serentak bertujuan agar harga jual petani selama masa panen bisa terjaga. Menurut Budi hal ini sesuai dengan salah satu tugas yang diemban Bulog.
“Bulog konsisten membantu kehidupan petani, terlebih di masa sulit seperti sekarang. Hal ini dilakukan melalui kelompok tani, kelompok penggilingan dan stakeholder lainnya. Yang Bulog lakukan ini juga sesuai Instruksi Presiden yaitu pemerintah membeli dan rakyat memproduksi,” pungkas Budi.
Sumber : https://industri.kontan.co.id/news/pengadaan-beras-bulog-sudah-capai-850000-ton-di-minggu-keempat-bulan-juli