Perum Bulog Cabang Cirebon telah melakukan pengadaan beras sampai dengan tahun 2021 hingga mencapai 33 ribu ton, atau dari target prognosis hingga akhir tahun sebanyak 70 ribu ton setara beras.
Pimpinan Perum Bulog Cabang Cirebon, Budi Saltika menyampaikan bahwa stok beras hingga saat ini mencapai 80 ribu ton. Stok beras yang melimpah ini tidak hanya berasal dari pengadaan akhir tahun namun sebagian juga merupakan beras impor tahun sebelumnya yang masih tersimpan di beberapa gudang Bulog Cirebon.
Budi Saltika juga menambahkan bahwa untuk tahun Perum Bulog Cabang Cirebon menargetkan prognosis pengadaan sebanyak 70 ribu ton setara beras, dengan kata lain hanya tercapai 33 ribu tonnya dari target.
Wakil Pimpinan Bulog Cabang Cirebon, Abdillah Luhur, juga mengungkapkan bahwa pengadaan beras dan gabah tahun ini di luar ekspektasi. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan space gudang Bulog yang tidak memungkinkan untuk menyerap lebih besar lagi gabah dan beras.
Bahkan, terdapat stok beras hasil pengadaan tahun 2018 yang masih tersimpan di gudang. Hal ini berarti bahwa stok beras tersebut telah menumpuk selama tiga tahun dan kini berbau apak sehingga telah menurun kualitasnya.
Dengan banyaknya ketersediaan stok beras yang tersimpan saat ini, Perum Bulog Cabang Cirebon bertugas untuk menyalurkannya kepada Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH), atau dengan melakukan operasi pasar beras medium. Di samping itu, banyaknya stok beras tersebut mencukupi kebutuhan tanggap darurat bencana.
Selain itu, menjelang momen natal dan tahun baru biasanya kebutuhan akan komoditas beras meningkat. Untuk itu, Perum Bulog Cabang Cirebon menempuh instrumen operasi pasar demi menstabilkan harga berbagai komoditas bahan pokok di pasaran.
Sumber : https://cirebonraya.pikiran-rakyat.com/ekbis/pr-1143096896/stok-beras-di-gudang-bulog-cirebon-semakin-menumpuk-bahkan-ada-yang-tersimpan-sejak-2018-dan-bau-apak?page=2