Masa pandemi virus corona (Covid-19) membuat setiap negara memprioritaskan pemenuhan kebutuhan domestiknya, utamanya untuk sektor pangan. Untuk itu, Bulog memastikan pasokan beras di dalam negeri mencukupi untuk kebutuhan domestik hingga akhir tahun.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menyebutkan bahwa hal itu terlihat dari Vietnam dan Thailand yang sudah memprioritaskan kebutuhan beras domestiknya saat ini.
Tri Wahyudi menambahkan, pihaknya optimistis pada masa panen kedua yakni Juli hingga Agustus nanti mampu lakukan serapan yang besar.
“Kami optimistis dengan masa panen kedua Juli-Agustus kami prediksi sudah cek ke lapangan, dan InsyaAllah masih akan memasuki masa panen yang besar sehingga kami optimis akan bisa serap,” jelasnya saat Webinar Peluang Usaha Sosial Sektor Pertanian di Era New Normal, kerjasama Tanijoy dan Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha (BIIW) Universitas Brawijaya, pada Kamis (16/7).
Hingga Juni 2020 kemarin Bulog sudah lakukan penyerapan beras petani sebesar 700.000 ton. Bulog optimistis stok beras hingga akhir Desember 2020 nanti masih mencukupi yaitu di atas 1 juta ton.
“Enggak usah khawatir untuk stok beras secara nasional di seluruh wilayah Indonesia kita ada 1,4 juta ton beras,” imbuhnya.
Adapun ketersediaan pangan lainnya seperti daging kerbau kini masih tersedia 4,31 ton, gula pasir 35.291 ton, tepung terigu 1.786,2 ton, telur ayam 22,64 ton, minyak goreng 2.770,4 kilo liter.
“Gula pasir kemarin langka sekarang kami punya stok dari yang sudah distribusikan masih tersisa sekitar 35.000 ton,” katanya.