Mencari Aktor Dibalik Layar Stabilnya Harga Pangan di Pasaran

Dalam pembukaan sidang paripurna di Istana Merdeka, kamis (22/6/2017) terkait dengan evaluasi harga-harga bahan pokok, Presiden Jokowi memberikan apresiasi khusus kepada Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan serta Kapolri yang telah bekerja keras untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran tahun ini.

Namun, publik mesti tahu juga bahwa ada aktor-aktor dibalik layar yang sangat penting perannya dalam menciptakan kestabilan pasokan dan harga di pasaran selama ini.

Operasi Pasar BULOG

Masyarakat Indonesia sangat populer atau tidak asing lagi dengan istilah Operasi Pasar. Di benak mereka, baik itu konsumen maupun pedagang sangat hafal betul pihak mana yang selalu melakukannya. Ya.. tidak lain dan tidak bukan adalah BULOG. Oleh karena itulah, operasi pasar sangat identik dengan lembaga yang satu ini.

Tentu ada sebab mengapa BULOG sampai melakukan operasi pasar. Jawabannya, karena operasi pasar merupakan bentuk konkret campur tangan pemerintah untuk meredam tingginya harga. Secara teori ekonomi; operasi pasar merupakan bentuk intervensi pemerintah pada sisi supply (penawaran) atau sisi produsen. Operasi pasar dilakukan dengan cara mengguyur kebutuhan pangan pokok masyarakat ke pasaran untuk menambah supply di pasaran.

Ini biasa dilakukan oleh BULOG dengan dua cara yaitu; pertama, dengan menjual sendiri ke pasar umum atau pemukiman warga, dan kedua melakukan kerjasama dengan cara memasok kepada pedagang pasar.

Operasi pasar merupakan langkah efektif untuk menekan harga yang melambung tinggi. Harga yang tinggi akibat permainan spekulan atau mafia akan turun dengan sendirinya jika mendengar BULOG akan melakukan operasi pasar. Mengapa seperti itu… ?

secara psikologis, dari dahulu mereka sudah tahu nama besar BULOG. Lembaga inilah yang biasa melakukan tugas semacam ini dan selalu turun menyelesaikannya. Mereka pun sangat fahambetul kekuatan BULOG seperti infrastruktur yang lengkap mulai dari gudang penyimpanan, angkutan, jaringan kantor hingga stock yang tersebar meratasampai ke seluruh wilayah Indonesia.

Sehingga menjadi wajar dan relevan jika mendengar BULOG akan melakukan operasi pasar para spekulan sudah ketakutan terlebih terdahulu. Mereka tidak akan berani macam-macam untuk menahan stock kebutuhan pokok berlama-lama di gudang.

Namun jika tetap bersikeras berspekulasi menahan stock untuk mengharapkan harga yang tinggi, maka kerugian yang besar sudah ada di depan mata. Karena, dengan kekuatan stock BULOG yang besar maka sangat gampang untuk mengguyuri stock tersebut di pasaran.

Operasi pasar yang dilakukan oleh BULOG pada tahun 2017 ini lebih dikenal dengan istilah Gerakan Stabilisasi Pangan atau GSP. Jika kita mau sedikit bersusah payah melihat website BULOG atau membolak balikkan koran edisi lama, tentu kita dapat mengetahui semenjak kapan Gerakan Stabilisasi Pangan yang telah dilakukan oleh BULOG.

Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP)

Gerakan yang merupakan inisiatif Perum BULOG dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Peluncurannya dilakukan pada tanggal 17 Mei 2017 atau sebulan yang lalu sebelum memasuki bulan suci puasa Ramadhan.

Baca : Jelang Ramadhan, BULOG Luncurkan Gerakan Stabilisasi Pangan

Berbagai komoditas kebutuhan pokok masyarakat ditawarkan dengan harga yang lebih rendah. GSP BULOG inilah yang sebenarnya aktor dibalik layar dalam membuat harga pangan kebutuhan masyarakat stabil di pasaran.
Lantas pertanyaannya sekarang adalah seberapa efektif GSP ini mampu menciptakan kestabilan pasokan hingga kestabilan harga tercapai… ?

Dari awal tadi sudah dibahas mengenai kekuatan jaringan BULOG, dimana didukung dengan jumlah kantor Divre 26 lokasi, subdivre 101 lokasi, kanlog 30 lokasi dan gudang 463 lokasi (www.bulog.co.id).

Gerakan Stabilisasi Pangan ini dilakukan serentak di seluruh kantor BULOG, artinya dilakukan di 26 Provinsi seluruh Indonesia. Dari 26 Provinsi, di breakdown lagi menjadi 101 sub divre dan 30 kanlog di kabupaten kota yang mana didalamnya termasuk juga Provinsi-Provinsi yang baru lahir.

Dari sini sudah terlihat, bahwa gerakan GSP yang dilakukan BULOG secara massif dan serentak jelas-jelas memberikan andil yang begitu besar dalam menciptakan stabilnya pasokan dan harga menjelang hari raya Idul Fitri 1438 H sekarang ini.

Biasanya, momen-momen seperti ini sangat kental dengan nuansa kenaikan harga sembako. Namun, semuanya ini dapat teratasi dengan langkah konkret yang diambil oleh Perum BULOG.

Gerakan massif serta berbagai komoditas yang disediakan seperti beras kualitas medium dan premium, gula, minyak goreng, terigu, bawang merah, bawang putih, daging beku, telur dan bahan lainnya begitu efektif meredam fluktuasi harga.

Ditambah pengalaman BULOG menyalurkan Rastra sampai ke pelosok daerah terpencil semakin membuat GSP sangat bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat kalangan bawah. Strategi lainnya yang dilakukan oleh BULOG untuk menjaga agar harga pangan tetap stabil adalah dengan menggandeng outlet binaan Rumah Pangan Kita (RPK), dimana jumlahnya sekarang sudah mencapai puluhan ribu dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Tidak hanya itu, demi mendekatkan lagi ke masyarakat BULOG berinovasi dengan menggelar ‘mobile bazaar’ yang angkutannya bisa berupa truck, pick up, motor hingga perahu atau kapal yang dilakukan tiap hari.

Semua ini bisa kita lihat foto-fotonya di website resmi Perum BULOG, betapa ikhlas dan gagah beraninya para pegawai BULOG melakukan Gerakan Stabilisasi Pangan. Jalan-jalan setapak, berdebu, ombak besar lautan, pegunungan, perbukitan, pemukiman padat, pasar-pasar becek, bazar-bazar, panas terik dan hujan deras tidak menyurutkan langkah BULOG demi tercapainya harga pangan yang stabil di seluruh wilayah Republik tercinta ini.

Oleh karena itulah, sebagai warga negara yang baik kita patut bersyukur masih ada lembaga pangan BULOG yang telah bekerja keras menciptakan kestabilan harga dan pasokan di negeri ini.

Sudah sepantasnya kita kawal dan dukung bersama agar lembaga ini semakin diperkuat keberadaannya, agar semakin lebih memainkan perannya sebagai wujud kehadiran negara ditengah-tengah masyarakat.

Artikel by Julkhaidar Romadhon

Kandidat Doktor Ekonomi Pertanian Universitas Sriwijaya